![]() |
| Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Pena Cendekia, yang berlokasi di Kelurahan Bangkuang, Kecamatan Karau Kuala. (Foto : Istimewa/Exclusive Network) |
Barito Selatan, (Exclusive Network) – Ditengah geliat masyarakat yang perlahan mulai akrab kembali dengan budaya membaca, sebuah kabar menggembirakan datang dari pelosok Kalimantan Tengah. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Pena Cendekia, yang berlokasi di Kelurahan Bangkuang, Kecamatan Karau Kuala, resmi menerima Sertifikat Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Capaian ini menjadi tonggak penting bagi komunitas literasi di Barito Selatan. Bagi para pengurus dan relawan, sertifikasi ini bukan sekadar simbol legalitas, melainkan bukti nyata dari kerja keras dan ketulusan niat dalam menyalakan kembali semangat membaca di tengah masyarakat.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur. Sertifikat ini adalah hasil dari perjuangan panjang dan bukti komitmen kami untuk terus meningkatkan layanan literasi bagi masyarakat,” ujar Nurlaila S. Pd, pendiri dan pengurus TBM Pena Cendekia dengan penuh rasa haru, Sabtu (8/11/2025).
Berawal dari Keprihatinan, Tumbuh Jadi Gerakan Literasi
TBM Pena Cendekia berdiri dari keprihatinan kolektif terhadap rendahnya minat baca masyarakat di Karau Kuala. Bermodalkan tekad dan dana pribadi yang disisihkan dari gaji, para pendirinya mulai membangun sebuah ruang kecil untuk membaca dan berdiskusi.
![]() |
| Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Pena Cendekia, yang berlokasi di Kelurahan Bangkuang, Kecamatan Karau Kuala. (Foto : Istimewa/Exclusive Network) |
Visi mereka sederhana namun bernas: membangun karakter unggul anak bangsa melalui literasi. Dengan menyediakan akses bacaan yang bermutu, mereka ingin menjadikan literasi sebagai pilar pembentukan moral, wawasan, dan daya pikir generasi muda di pelosok Barito Selatan.
Dukungan Pemerintah dan Donatur yang Visioner
Dalam perjalanannya, TBM Pena Cendekia tidak berjalan sendiri. Dukungan mengalir dari berbagai pihak, mulai dari Camat Karau Kuala hingga Lurah Bangkuang. Tak ketinggalan, sejumlah lembaga seperti Yayasan Adaro Bangun Negeri dan Kampus STIA Bina Banua Banjarmasin turut mempercayakan koleksi buku berharga mereka untuk memperkaya rak-rak bacaan di TBM ini.
“Kerjasama ini menjadi energi baru bagi kami. Kami belajar bahwa literasi bukan sekadar urusan membaca buku, tapi tentang gotong royong membangun peradaban,” ungkap Nurlaila S. Pd.
Dari Buku ke Karya: TBM Sebagai Laboratorium Penulis
Lebih dari sekadar tempat meminjam buku, TBM Pena Cendekia kini menjelma menjadi laboratorium kreatif bagi para anggotanya. Beberapa pengurus dan relawan bahkan telah berhasil menulis dan menerbitkan karya mereka dengan ISBN dan QRBN resmi.
Langkah ini menandai bahwa TBM bukan hanya wadah membaca, tapi juga ruang lahirnya penulis-penulis muda daerah yang berani berkarya dan berpikir kritis.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski terus tumbuh, TBM Pena Cendekia menghadapi tantangan serius dalam hal pendanaan operasional dan biaya penerbitan karya. Seluruh kegiatan masih berjalan atas dasar gotong royong, dengan biaya yang dihimpun dari patungan pengurus.
Melalui momentum penerimaan sertifikat NPP ini, TBM Pena Cendekia menyampaikan ajakan kolaborasi kepada para pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, hingga perusahaan melalui program CSR, untuk turut mendukung keberlanjutan gerakan literasi di Karau Kuala.
“Kami ingin terus menjadi pusat literasi yang hidup dan inovatif. Tapi kami tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan moral dan finansial sangat berarti agar kami bisa menerbitkan karya-karya anggota dan menjaga kegiatan literasi tetap berlanjut,” ujar Nurlaila S. Pd., menutup wawancara.
Menyalakan Cahaya Literasi dari Pelosok
TBM Pena Cendekia adalah contoh nyata bahwa semangat perubahan bisa lahir dari tempat sederhana. Dari tepian Sungai Barito, mereka menyalakan cahaya literasi bukan hanya untuk membaca buku, tapi membaca masa depan.
Dan seperti yang diyakini para pengurusnya:
“Selama ada niat baik dan kerja ikhlas, Allah SWT akan selalu membuka jalan bagi mereka yang berjuang membangun kebaikan.”
—————————” Music
— Cahaya Literasi Dari Ujung Karau Kuala
Inspirasi : TBM Pena Cendikia


